BATAM.Buser Fakta Pendidikan.Com
Ketua Umum LSM Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (Forkorindo), Tohom TPS. SE.SH.MM, mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Kepri untuk tidak memberi perlindungan kepada oknum-oknum nakal yang diduga bermain dalam perkara hukum yang menjerat Gordon Hassler Silalahi.
"Setelah kita mengikuti perkara Gordon, ada fakta persidangan, keterangan saksi-saksi, ada pengakuan, dan ada pula yang tiba-tiba jadi pelupa serta tidak ingat," tegas Tohom, Senin (29/9).
Menurutnya, fakta di persidangan menguatkan dugaan adanya kejanggalan sejak awal. Tohom menyoroti pengakuan Direktur PT Nusa Cipta Propertindo, Hendri, yang secara terbuka menyatakan tidak pernah memberi kuasa kepada pihak manapun untuk melapor ke polisi.
“Seorang pelapor yang mewakili perusahaan wajib memiliki kuasa dari perusahaan untuk melakukan tindakan hukum. Hal ini diatur jelas dalam Pasal 103 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,” ujar Tohom.
Ia mempertanyakan sikap penyidik Satreskrim Polresta Barelang yang menerima laporan dari Ikhwan, meski tidak memiliki kuasa resmi dari perusahaan. “Padahal yang dilaporkan terkait kerugian perusahaan. Hendri sendiri mengakui di depan hakim bahwa akibat keterlambatan pemasangan jaringan air, ia mengalami kerugian miliaran rupiah. Jadi jangan digiring seolah laporan pribadi setelah fakta terbongkar di pengadilan,” tambahnya.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si, meminta semua pihak bersabar dan menghormati jalannya proses hukum. “Baik perkara yang sedang disidangkan maupun laporan pengaduan yang ditangani Bidpropam, semuanya berjalan sesuai mekanisme. Polda Kepri menjamin penanganan perkara secara transparan dan berdasar hukum,” kata Zahwani.
Namun, Forkorindo tetap menuntut kepastian. Tohom berharap Polda Kepri tidak tebang pilih dalam menangani laporan terhadap empat penyidik Polresta Barelang. “Polda harus memberi rasa keadilan. Jangan sampai dugaan melindungi oknum nakal memaksa masyarakat turun melakukan aksi solidaritas di Polda Kepri,” tegasnya. (Red)
