Jakarta, Buserfaktapendidikan.com
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar meninggal dunia pada Sabtu, 8 November 2025, dalam usia 72 tahun. Antasari berpulang setelah cukup lama berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya, Boyamin Saiman, yang menyebutkan bahwa Antasari memang telah lama mengalami gangguan kesehatan.
“Beliau sudah lama sakit. Akhir-akhir ini kondisinya semakin menurun,” ujar Boyamin saat dihubungi, Sabtu malam.
Meski penyebab pasti kematiannya belum diumumkan secara resmi, sejumlah sumber menyebutkan bahwa Antasari menderita komplikasi penyakit gula darah serta tumor di bagian hidung.
Jenazah almarhum disalatkan di Masjid Asy-Syarif, Serpong, Tangerang Selatan, pada Minggu pagi. Setelah itu, jenazah dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang. Pihak keluarga menegaskan bahwa pemakaman tidak dilakukan di “Sandiago Karawang”, seperti sempat beredar di media sosial.
Antasari Azhar lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pada 18 Maret 1953. Ia dikenal sebagai jaksa karier sebelum akhirnya dipercaya memimpin KPK pada tahun 2007. Kepemimpinannya sempat menjadi sorotan publik karena berbagai kasus besar yang ditangani lembaga antirasuah tersebut.
Sejumlah tokoh hukum dan mantan pejabat KPK turut menyampaikan belasungkawa. “Beliau adalah bagian penting dari sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia. Semoga amal ibadahnya diterima dan keluarga diberi ketabahan,” ujar salah satu mantan pimpinan KPK.
Kepergian Antasari menutup perjalanan panjang seorang penegak hukum yang pernah menjadi pusat perhatian publik, baik karena kiprahnya di KPK maupun perjalanan hidupnya yang penuh dinamika. (Sof/Pas)
