"Ketika di konfirmasi lewat WhatsApp Kepala SMA Negeri 3 Kota Bekasi Tidak Dapat Memberikan Jawaban"
Kota Bekasi. Buser Fakta Pendidikan.Com
SMA Negeri 3 Kota Bekasi tercatat telah menggunakan Dana BOS Reguler tahap 1 tahun 2025 sebesar Rp 405.214.000 untuk kegiatan pengembangan perpustakaan. Berdasarkan data yang diperoleh, sekolah ini memiliki 1.175 siswa, namun rincian penggunaan dana tersebut masih belum jelas.
Saat dikonfirmasi mengenai harga buku per eksemplar serta judul-judul buku yang dibeli melalui anggaran tersebut, kepala sekolah belum dapat memberikan informasi yang diminta. Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum menyerahkan data pembelian maupun daftar judul buku yang seharusnya menjadi bagian dari laporan transparansi penggunaan dana BOS.
Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat dan pemerhati pendidikan. Sebab, anggaran ratusan juta rupiah untuk pengembangan perpustakaan seharusnya dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka, sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas dana publik.
Pengamat pendidikan menilai, penggunaan dana BOS wajib dipublikasikan secara terbuka, termasuk rincian pembelian buku, alat pendukung literasi, serta pihak penyedia.
“Setiap rupiah dari dana BOS harus jelas peruntukannya. Jika sekolah tidak bisa menjelaskan rincian belanja, itu indikasi lemahnya transparansi,” ujar seorang pemerhati pendidikan Bekasi yang enggan disebutkan namanya.
Hingga kini, publik masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak sekolah maupun Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III mengenai detail realisasi dana sebesar Rp 405 juta tersebut. (Rifai Situmorang)
