Jakarta — Buserfaktapendidikan.com
Presiden Prabowo Subianto menyoroti parahnya praktik korupsi di Indonesia saat menyampaikan pidatonya dalam Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengungkapkan bahwa korupsi merajalela di berbagai lini birokrasi, mulai dari tingkat eselon hingga institusi pemerintahan, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Setelah 299 hari memimpin pemerintahan eksekutif, saya semakin mengetahui betapa besar tantangan kita dan betapa besar penyelewengan yang terjadi. Hal ini tidak baik dan harus saya laporkan ke wakil-wakil rakyat,” kata Presiden Prabowo.
Prabowo juga mengungkapkan capaian pemerintah dalam mencegah kebocoran keuangan negara. Menurutnya, sebanyak Rp300 triliun berhasil diselamatkan dari potensi penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Potensi penyelewengan itu ada di anggaran perjalanan dinas dalam dan luar negeri yang begitu besar, anggaran jumbo alat tulis kantor, dan berbagai anggaran lain yang selama ini jadi sasaran korupsi dan sumber bancakan,” tegasnya.
Presiden menegaskan, pemerintahannya akan terus memperketat pengawasan dan melakukan langkah-langkah konkret untuk menutup celah kebocoran anggaran. Prabowo juga meminta dukungan penuh dari lembaga legislatif serta seluruh elemen masyarakat agar upaya pemberantasan korupsi dapat berjalan efektif. (Pas/Red)
