
Jakarta.Buser Fakta pendidikan.Com
Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional tetap berada di kisaran Rp120.000–Rp130.000 per kilogram sejak Lebaran Iduladha 2025. Kondisi ini memunculkan dugaan adanya praktik penahanan stok oleh oknum tertentu demi mengerek harga di pasaran.
Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Kemiri Muka, Depok, mengungkapkan, tingginya harga tersebut tidak sejalan dengan ketersediaan stok. “Stok daging sebenarnya melimpah. Kalau harganya tetap tinggi padahal permintaan turun pasca-Iduladha, patut dicurigai ada yang menahan penjualan,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya, harga daging biasanya cenderung menurun menjelang dan setelah Iduladha karena permintaan berkurang. Namun, tahun ini justru terjadi sebaliknya. “Kondisi ini merugikan konsumen sekaligus pedagang. Penjualan berkurang drastis karena daya beli menurun,” tambahnya.
Asosiasi pedagang daging pun mendorong agar pengelolaan distribusi daging sapi diserahkan kepada pemerintah atau BUMN. Mereka menilai langkah tersebut akan membuat harga lebih stabil dan mencegah praktik penimbunan.
“Kami meminta Kementerian Perdagangan memeriksa seluruh gudang importir dan mengevaluasi perusahaan yang nakal menimbun stok,” kata perwakilan asosiasi tersebut.
Pantauan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menunjukkan sejumlah pedagang mengurangi pasokan daging yang dijual. Beberapa bahkan beralih berjualan daging ayam yang harganya lebih terjangkau.
Kementerian Perdagangan hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penahanan stok dan upaya stabilisasi harga. (Red)