
Bandar Lampung. Buser Fakta Pendidikan. Com
Sekitar 60 orang calon jamaah umrah di Bandar Lampung mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh sebuah biro perjalanan ibadah, Basma Tour Umroh dan Haji. Mereka mengklaim telah membayar biaya keberangkatan sejak beberapa bulan lalu, namun perjalanan yang dijanjikan tak kunjung terealisasi.
Para jamaah menyebut pihak biro terus menunda jadwal keberangkatan dengan berbagai alasan, tanpa memberikan kepastian. Padahal, dalam surat pernyataan bermeterai, Direktur Basma Tour, Bima Wicaksono, disebut telah berkomitmen untuk memberangkatkan jamaah sesuai jadwal.
“Kami sudah menyetor puluhan juta rupiah. Bahkan ada yang menjual kendaraan atau perhiasan agar bisa berangkat. Tapi sampai sekarang, hanya janji-janji,” ujar salah satu calon jamaah, yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Sejumlah korban juga menyatakan bahwa setelah mempertanyakan kepastian keberangkatan, pihak travel sulit dihubungi dan terkesan menghindar. Dalam unggahan yang beredar di media sosial, tampak seseorang yang diduga merupakan bagian dari travel tersebut justru memamerkan hadiah promosi produk, di tengah situasi ketidakjelasan para jamaah.
Dugaan penipuan ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial, tetapi juga memicu trauma dan kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara perjalanan ibadah.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pro Justice, yang turut tercantum dalam surat perjanjian antara jamaah dan biro travel, menyatakan siap memberikan pendampingan hukum kepada para korban. “Kami berharap ada itikad baik dari pihak travel. Jika tidak, kami akan menempuh jalur hukum,” ujar perwakilan LBH tersebut.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak Basma Tour belum memberikan keterangan resmi terkait tuduhan tersebut.
Para korban berharap aparat kepolisian serta Kementerian Agama segera turun tangan menyelidiki kasus ini. Mereka juga mendesak agar pihak yang bertanggung jawab diproses sesuai hukum, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (Dedy Okta)