Iklan

Kadindik Jatim Puji Efisiensi dan Kepedulian Lingkungan

Sabtu, 31 Mei 2025, Mei 31, 2025 WIB Last Updated 2025-05-31T10:54:18Z

 

Malang, Buserfaktapendidikan.com

Dalam lanjutan rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Malang, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyambangi SMAN 1 Sumberpucung. Di balik tembok sekolah negeri ini, Aries menemukan sesuatu yang tak biasa: sebuah fasilitas produksi air mineral ber-pH tinggi hasil karya siswa dan guru, yang diberi label Smaloka Healthy Water.


Produk air minum tersebut bukan sekadar proyek praktik siswa. Smaloka Healthy Water adalah manifestasi konkret dari program Double Track—program unggulan Dinas Pendidikan Jawa Timur yang mengintegrasikan keterampilan vokasional dalam kurikulum SMA reguler. Di SMAN 1 Sumberpucung, program ini tidak berhenti pada pelatihan teknis semata, tapi telah melahirkan unit produksi yang nyaris menyerupai industri kecil profesional.


“Ini bukan proyek coba-coba. Ini wujud dari pendidikan yang relevan dan kontekstual,” tegas Aries, setelah meninjau langsung proses filtrasi dan pengemasan air mineral yang berlangsung di ruang produksi mini milik sekolah.


Air mineral ini memiliki pH 8.5—tingkat alkalinitas yang tergolong tinggi dan dipercaya bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya untuk dijual ke masyarakat umum, air ini juga disediakan gratis bagi seluruh warga sekolah. Para siswa dan guru cukup membawa botol minum sendiri dari rumah, mengisi ulang di dispenser sekolah, dan siap minum sepanjang hari.


“Ini inovasi dengan dua dampak sekaligus: menyehatkan dan menyadarkan. Tidak hanya hemat, tapi juga menekan limbah plastik sekali pakai di lingkungan sekolah,” ujar Aries, sembari menunjukkan dukungan penuh agar inisiatif semacam ini direplikasi di sekolah lain.


Fasilitas ini sendiri dikelola secara mandiri oleh siswa dari lintas jurusan dengan pendampingan intensif guru-guru produktif. Dari pencatatan keuangan, kontrol kualitas air, hingga strategi distribusi—semuanya menjadi bagian dari proses pembelajaran yang riil.


Namun, inovasi ini tidak muncul dari ruang kosong. Kepala SMAN 1 Sumberpucung menyebutkan bahwa sekolahnya sempat menghadapi masalah akses air bersih pada beberapa tahun sebelumnya, yang mendorong tim sekolah untuk mencari solusi jangka panjang. Kini, dengan Smaloka Healthy Water, bukan hanya kebutuhan internal terpenuhi—tetapi sekolah bahkan memiliki potensi membangun kemandirian finansial melalui penjualan terbatas ke luar.


Kunjungan Aries ke SMAN 1 Sumberpucung menegaskan satu hal: pendidikan menengah tidak lagi bisa hanya menjadi ruang hafalan dan teori. Ia harus menjadi laboratorium nyata, tempat murid diperlengkapi untuk menjawab kebutuhan zaman—dengan tangan sendiri.(Redaksi)

Komentar

Tampilkan

  • Kadindik Jatim Puji Efisiensi dan Kepedulian Lingkungan
  • 0

Terkini