Iklan

Proyek Saluran Lelet, Wali Kota Bekasi Ngamuk di Lokasi: Pekerjaan Lambat, Mutu Dipertanyakan

Minggu, 07 Desember 2025, Desember 07, 2025 WIB Last Updated 2025-12-08T07:43:15Z

 


Kota Bekasi, Buserfaktapendidikan.com


Wali Kota Bekasi Tri Adhianto terlihat marah saat meninjau proyek saluran air di wilayah Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. Proyek yang bersumber dari APBD murni tahun anggaran berjalan dengan nilai lebih dari Rp 2,5 miliar itu dinilai berjalan lambat dan tidak menunjukkan kualitas pengerjaan yang memadai.


Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Adhi Tama, salah satu mitra kerja Pemkot Bekasi yang selama ini kerap mengerjakan paket pekerjaan serupa.


Pelaksana Proyek: “Bukan Tidak Dikerjakan, Tapi Cuaca Buruk”

Saat dikonfirmasi pada Senin (08/12/2025), pelaksana proyek di lapangan mengklaim bahwa keterlambatan bukan karena kelalaian, tetapi akibat curah hujan yang tinggi sehingga galian saluran terus tergenang air.


“Kami sudah siapkan mesin penyedot air, tapi air terus masuk karena hujan,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, genangan air memang masih memenuhi galian saluran. Alat penyedot yang disiapkan tampak tidak mampu mengeringkan air secara optimal, sehingga pekerjaan fisik sulit dilanjutkan.


Kualitas Dipertanyakan: Crossing Amblas Dilewati Truk 6 Ton

Di titik lain, salah satu crossing dilaporkan amblas setelah dilewati truk bermuatan 6 ton. Padahal menurut warga, jalan tersebut merupakan akses utama di kawasan Jalan PU Cimuning, yang setiap hari dilalui kendaraan industri dengan tonase minimal 20 ton.


“Kalau truk 6 ton saja sudah amblas, bagaimana nanti kendaraan besar? Ini bahaya,” ujar salah satu warga.

Selain lambat, warga juga menilai pengerjaan tidak rapi dan tidak memenuhi standar teknis. Pemasangan crossing diduga dikerjakan asal-asalan tanpa pengawasan ketat.


Wali Kota: “Proyek Tidak Sesuai Spesifikasi Tidak Akan Dibayar”

Dalam tinjauannya, Wali Kota Tri Adhianto menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentoleransi proyek yang tidak memenuhi standar pekerjaan.


“Jika tidak sesuai spesifikasi, tidak akan dibayar,” tegas Tri, yang juga meminta agar pengawasan dari dinas terkait diperketat.


Box Culvert Bermerek dan Tak Bermerek Ikut Jadi Sorotan

Di lokasi proyek terlihat dua jenis box culvert, yaitu yang bermerek dan tanpa merek (diduga oplosan). Saat ditanya ukuran box culvert, salah satu pekerja menyebutkan ukurannya 1 x 1 meter, namun tidak dapat menjelaskan secara pasti fungsi dan posisinya dalam keseluruhan desain saluran.


Ketidakjelasan penggunaan material ini semakin menguatkan kecurigaan warga terkait kualitas pengerjaan di lapangan.


Proyek Rigid Beton di Ujung Saluran Juga Bermasalah

Di ujung proyek saluran, terdapat proyek pengecoran jalan rigid yang kondisinya juga tampak digenangi air. Menurut warga, proyek tersebut ditangani oleh kontraktor berbeda. Namun tidak ada papan nama proyek yang terpasang, sehingga warga tidak mengetahui nilai anggaran maupun identitas pelaksana.


Warga menyebut informasi yang mereka terima menyatakan bahwa pekerjaan rigid tersebut terkait dengan proyek besar milik salah satu kontraktor berinisial BR di Jalan Jati Timur Raya, RW 08, Blok A, Perumahan Bumi Bekasi Baru 4, Kelurahan Bojongmenteng, Rawalumbu. Proyek rigid di lokasi itu pun baru beberapa hari selesai dikerjakan namun sudah menunjukkan retak-retak di sejumlah titik.


Belum Ada Tindakan dari DBMSDA

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan ataupun tindakan dari Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Idi Susanto, terkait lambannya pekerjaan proyek saluran maupun temuan kualitas yang dipertanyakan masyarakat. (Redaksi)

Komentar

Tampilkan

  • Proyek Saluran Lelet, Wali Kota Bekasi Ngamuk di Lokasi: Pekerjaan Lambat, Mutu Dipertanyakan
  • 0

Terkini