Iklan

Arogansi Pernyataan Endipat Soal Donasi, HIMA PERSIS: Itu Melukai Relawan dan Korban Banjir

Selasa, 09 Desember 2025, Desember 09, 2025 WIB Last Updated 2025-12-09T09:15:40Z

 

 


Tanjung Pinang. Buser Fakta Pendidikan.Com


Pernyataan Endipat yang membandingkan donasi relawan sebesar Rp10 miliar dengan klaim pemerintah menggelontorkan anggaran triliunan rupiah menuai kritik tajam dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa.


Ketua Umum PD HIMA PERSIS Tanjungpinang–Bintan, Muhammad Zhein Noor Ramadhan, menilai ucapan tersebut tidak menunjukkan empati dan tidak mencerminkan sikap seorang pejabat publik.


> “Ucapan Endipat Wijaya tidak hanya tidak sensitif — tetapi melecehkan kerja relawan dan mengabaikan kenyataan bahwa masyarakat masih berteriak belum menerima bantuan. Pejabat publik semestinya hadir dengan empati, bukan dengan sindiran,” ujar Zhein dalam keterangannya.

Arogansi Membandingkan Donasi Rakyat dengan Anggaran Negara


PD HIMA PERSIS menilai pernyataan Endipat sebagai bentuk komunikasi yang tidak pantas, terlebih karena donasi relawan dan anggaran negara memiliki karakter yang berbeda.


Menurut Zhein, donasi relawan merupakan gerakan solidaritas warga, sementara bantuan pemerintah adalah kewajiban negara kepada masyarakat.


 “Pejabat publik tidak berhak meremehkan donasi masyarakat hanya karena nilainya tidak sebesar anggaran negara. Relawan justru bergerak cepat ketika pemerintah lambat. Fakta di lapangan sudah terlihat,” tegasnya.


Laporan Lapangan: Warga Mengaku Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah

PD HIMA PERSIS mengutip laporan para relawan, termasuk unggahan dari relawan seperti Ferry Irwandi, yang memperlihatkan kondisi sejumlah titik banjir yang disebut belum tersentuh bantuan pemerintah


Dari laporan itu tampak:


sebagian warga belum menerima logistik, distribusi bantuan dinilai tidak merata, keluhan warga disampaikan langsung kepada para relawan di lokasi.

PD HIMA PERSIS menyebut fakta-fakta tersebut sebagai alasan mengapa kritik terhadap pernyataan Endipat dianggap relevan.


Peringatan: Pejabat Publik Wajib Menjaga Etika Berkomunikasi


Dalam pernyataannya, PD HIMA PERSIS menegaskan bahwa pejabat publik memiliki tanggung jawab moral dalam memilih kata, terutama ketika masyarakat sedang menghadapi bencana.


 “Jangan berbicara seenaknya ketika masyarakat sedang berjuang menyelamatkan diri dan keluarganya. Ucapan seperti itu hanya memperlebar luka,” kata Zhein.


Relawan Bukan Kompetitor Pemerintah

PD HIMA PERSIS mengingatkan bahwa relawan tidak seharusnya disindir atau diremehkan karena mereka hadir untuk mengisi celah ketika negara belum sepenuhnya hadir di lapangan.


 “Jangan sampai negara absen, lalu relawan pula yang disalahkan. Kami mengecam keras pernyataan tersebut,” tutup Zhein. (Pardamean)

Komentar

Tampilkan

  • Arogansi Pernyataan Endipat Soal Donasi, HIMA PERSIS: Itu Melukai Relawan dan Korban Banjir
  • 0

Terkini