Iklan

Plafon Ambruk, Siswa Terluka: Kemana Larinya Dana Pemeliharaan SMAN 1 Muaragembong?

Rabu, 17 September 2025, September 17, 2025 WIB Last Updated 2025-09-18T04:49:01Z

 


Kabupaten Bekasi.Buser Fakta Pendidikan. Com


Dunia pendidikan di Kabupaten Bekasi kembali tercoreng. Plafon ruang belajar di SMA Negeri 1 Muaragembong ambruk saat proses belajar mengajar berlangsung, Kamis (4/9). Empat siswa menjadi korban, tertimpa reruntuhan plafon hingga mengalami luka di kepala dan bahu. Para korban terpaksa dilarikan ke Puskesmas Muaragembong untuk mendapatkan pertolongan medis.


Ironisnya, pihak sekolah berdalih insiden itu akibat angin kencang. Pernyataan itu disampaikan Humas SMAN 1 Muaragembong, Ruspandi, yang mengklaim seluruh plafon rusak sudah diperbaiki.

“Karena pada saat kejadian angin sangat kencang,” katanya, Jumat (12/9).


Namun hasil pantauan wartawan di lokasi justru menemukan kejanggalan. Yang runtuh adalah plafon dalam ruangan kelas, bukan atap bangunan. Sementara beberapa plafon di ruang lain terlihat kusam, retak, dan menganga. Publik pun patut bertanya: apakah benar angin kencang atau justru kelalaian dalam perawatan gedung sekolah?


Padahal, dana pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah tidaklah kecil. Berdasarkan data, tahun anggaran 2024 SMAN 1 Muaragembong menerima kucuran dana sebesar Rp400.942.300, terdiri dari tahap pertama Rp165.344.000 dan tahap kedua Rp235.598.300. Bahkan pada tahun anggaran 2023, sekolah ini juga menerima dana pemeliharaan dengan total Rp327.681.000.


Jika dana miliaran rupiah itu benar-benar digunakan sesuai peruntukannya, mengapa plafon kelas bisa ambruk dan mencederai siswa? Apakah dana tersebut benar-benar mengalir ke perawatan sarana dan prasarana, atau justru lenyap entah kemana?


Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Muaragembong, Ahmad Romli, tidak dapat dimintai keterangan. Saat hendak dikonfirmasi, ia disebut sedang menghadiri acara lepas sambut Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III.


Koordinator Pengawas KCD Wilayah III, Rojali, melalui pesan WhatsApp menyebut seluruh ruangan sudah diperbaiki.

“Alhamdulillah plafonnya sudah diganti semua,” ujarnya, Kamis (11/9).


Sayangnya, jawaban normatif pejabat dinas tidak mampu menutup fakta di lapangan: gedung sekolah ambruk menimpa siswa, sementara dana pemeliharaan mencapai ratusan juta rupiah. Insiden ini bukan sekadar kelalaian teknis, melainkan potret bobroknya pengelolaan pendidikan.


Kini, masyarakat menanti transparansi dan audit menyeluruh. Jangan sampai uang negara raib, siswa yang jadi korban, sementara pejabat dan pengelola sekolah hanya sibuk mencari alasan. (Red)

Komentar

Tampilkan

  • Plafon Ambruk, Siswa Terluka: Kemana Larinya Dana Pemeliharaan SMAN 1 Muaragembong?
  • 0

Terkini