"Awalnya Walikota Bekasi Anggarkan Rp10 Miliar Untuk Pembangunan Jembatan Nol Rawalumbu, Kota Bekasi. Tetapi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Menetapkan Rp1,7 Miliar Lebih. Anggaran Rp1,7 Diduga Karena Hanya Menggunakan BOXCULVERT."
Kota Bekasi, buserfaktapendidikan.com
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memutuskan memprioritaskan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk perbaikan Jembatan 0 Rawalumbu yang berada di Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu. Keputusan itu diambil setelah Tri meninjau langsung kondisi jembatan usai menerima laporan warga melalui pesan Instagram.
Tri menjelaskan, jembatan yang sudah berusia sekitar 35 tahun itu mengalami penurunan struktur (cekung) sehingga membutuhkan penanganan segera. Jembatan tersebut merupakan akses utama warga sehingga kondisinya tidak boleh diabaikan.
“Memang terlihat jelas cekungan di jembatan ini, dan kita akan prioritaskan anggaran Rp10 miliar. Awalnya anggaran ini diperuntukkan bagi perbaikan sisi tengah sungai dan pembangunan polder di Kelurahan Sepanjang Jaya. Namun karena urgensi, kita fokuskan dulu ke Jembatan 0,” ujar Tri saat tinjauan, Jumat (5/4/2025).
Dalam kunjungannya, Wali Kota didampingi Lurah Sepanjang Jaya serta perwakilan RT dan RW setempat. Ia juga meninjau aliran sungai di bawah jembatan dan kondisi sekitarnya yang sebelumnya pernah mengalami longsor. Meski sempat dilakukan
rehabilitasi, perbaikan sebelumnya belum menyentuh seluruh bagian jembatan.
Tri mengapresiasi warga yang aktif melaporkan kondisi infrastruktur. Menurutnya, partisipasi masyarakat menjadi faktor penting dalam pengawasan pembangunan.
“Terima kasih kepada warga yang peduli. Infrastruktur seperti jembatan ini adalah tulang punggung mobilitas, jadi harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Namun, kenyataan di lapangan sesuai Papan Nama Proyek atau Papan Informasi pembangunan Jembatan itu hanya dialokasikan sebsar Rp....... bukan Rp 10 Miliar yang dikerjakan pelaksana proyek CV/PT......... selaku pemenang tender. Diduga anggaran Rp 10 miliar terlalu besar karena hanya menggunakan BOXCULVERT bukan seperti pebambangunan jembatan lainnya.
Pemasangan BOXCULVERT diduga bukanlah jawaban yang tepat, karena hanya menciptakan penyempitan aliran sungai atau kali, karena terlihat dari bibir atau pinggiran kali menonjol ke dalam kali yang menahan lajunya aliran sungai, sehingga pada 12 Agustus 2025 hujan deras sebentar saja banjir rumah warga di Rawalumbu.
Hal itu sudah disampaikan media ini kepada Idi Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), namun tidak da tanggapan. Memang menggunaka Boxculvert lebih praktis, tetapi diprediksi menambah keluhan bagi warga di sepanjang kali mulai dari Jembatan Kosong (0) hingga Jembatan 19 terakhir Perumahan Bumu Bakasi Baru 4 Keurahan Bojong Menteng, Kecamaan Rawalumbu.
Sebaiknya pembagunan Jembatan 0 lebih baik dibongkar ulang dan tidak menggunakan Boxculvert dibangun seperti pembaguna jembatan lainnya di Kota Bekasi. Kendati sedikit menabah biaya, tetapi hasilnya memuaskan dan aliran sungai lancar, bukan justru menahan aliran debit air yang deras seperti sekarang ini.
Oleh karena itu diminta supaya kembli ditinjau pihak berwenang dan dinas terkait lainnya, ujar Timbul Sinaga SE Sekretris Jenderal (Sekjen) DPP LSM FORKORINDO Kota Bekasi yang diminta tanggapannya seputar pembangunan Jembatan Kosong (0) yang diduga tidak sesuai harapan masyarakat. (Tim Redaksi)
