Jakarta. Buser Fakta Pendidikan.Com
Dugaan pembiaran atas kasus kebakaran sumur minyak ilegal di areal Hak Guna Usaha (HGU) PT Hindoli, Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, kian menimbulkan tanda tanya besar. Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (FORKORINDO) mendesak aparat hukum, khususnya Polsek Keluang, untuk segera bertindak tegas, bukan hanya diam seribu bahasa.
Insiden kebakaran yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025, tersebut sempat menyita perhatian publik setelah seorang wanita bernama Diana secara terbuka mengaku sebagai pemilik sumur minyak ilegal itu. Namun, hingga berita ini diturunkan, tak ada langkah hukum nyata dari aparat penegak hukum (APH) di lapangan.
Sekretaris Jenderal FORKORINDO, Timbul Sinaga SE, mengecam keras sikap pasif aparat.
“Ini bukan sekadar kebakaran biasa. Ada pengakuan terang-terangan, ada bukti kerusakan lingkungan, tapi anehnya, aparat seolah memilih diam. Apa Polsek Keluang sudah tidak berfungsi, atau ada sesuatu yang ditutup-tutupi?” ujarnya dengan nada tajam.
Menurutnya, lambannya respon aparat hanya akan memperkuat dugaan publik bahwa ada praktik pembiaran, bahkan kemungkinan adanya ‘backing’ terhadap
“Kalau hukum dibiarkan tumpul di Keluang, maka kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian akan semakin runtuh. Jangan biarkan kasus ini menguap. Jangan sampai rakyat menilai aparat hanya berani pada kasus kecil, tapi ciut menghadapi mafia minyak,” tegas Timbul Sinaga.
FORKORINDO menekankan, kasus ini harus menjadi momentum bagi aparat untuk menunjukkan integritas dan keberanian dalam menindak hukum tanpa pandang bulu. Publik menunggu: apakah Polsek Keluang akan berpihak pada kebenaran, atau justru memilih diam dalam lingkaran kepentingan gelap? (Red)
