
Siak, Buser Fakta Pendidikan.com
Pemerintah Kabupaten Siak tengah melakukan penataan ulang tata kelola kendaraan dinas setelah ditemukan sejumlah kejanggalan dalam kegiatan pendataan aset yang dilakukan baru-baru ini. Proses inventarisasi ini mengungkap berbagai fakta yang dinilai janggal, mulai dari penguasaan mobil dinas oleh lebih dari satu ASN hingga pembengkakan biaya sewa kendaraan.
Bupati Siak dalam keterangannya menyampaikan sedikitnya lima poin penting hasil temuan lapangan.
1. Penguasaan Mobil Dinas Berlebih oleh ASN
Ditemukan ada aparatur sipil negara (ASN) yang menguasai lebih dari satu kendaraan dinas, bahkan hingga empat unit. Bupati menyoroti praktik ini sebagai bentuk ketidaksesuaian fungsi kendaraan dinas yang seharusnya digunakan untuk mendukung kinerja sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.
> “Dulu saya hanya meminjam satu unit tambahan untuk keperluan kerja demi Siak saja sudah diributkan, apalagi ini?” ujarnya.
2. Kondisi Mobil Dinas Tidak Layak Pakai
Sejumlah kendaraan dilaporkan dalam kondisi rusak berat. Beberapa unit bahkan ditemukan menggunakan lakban dan kabel ties sebagai pengganti perbaikan teknis. Ada pula kendaraan yang digambarkan dalam kondisi mengenaskan, bak properti film horor.
3. Penataan Ulang dan Efisiensi Aset
Pemkab berencana melakukan redistribusi kendaraan dinas agar lebih tepat sasaran. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan menghindari pemborosan anggaran.
4. Mobil Dinas Bupati Ternyata Kendaraan Sewa
Fakta mengejutkan terungkap saat diketahui kendaraan dinas yang digunakan oleh Bupati ternyata bukan milik Pemkab, melainkan hasil sewa. Tak hanya itu, Pemkab tercatat menunggak pembayaran sewa selama delapan bulan untuk sekitar 70 unit kendaraan dengan total utang mencapai Rp4 miliar.
> “Jika terbukti lebih efisien, ke depan kita akan hentikan pembelian mobil dinas baru. Cukup dengan sistem sewa jika itu lebih hemat,” kata Bupati.
5. Pemanfaatan Sosial untuk Mobil Dinas
Dalam upaya memberikan manfaat lebih luas, Bupati mengusulkan agar kendaraan dinas juga digunakan untuk kebutuhan sosial seperti antar jemput pelajar, termasuk anak-anak dari pelosok dan penyandang disabilitas.
>“Saya akan ikut secara langsung menjemput anak-anak disabilitas ke sekolah menggunakan mobil dinas. Gratis,” janjinya.
Seluruh hasil temuan saat ini tengah dalam proses penelaahan oleh Inspektorat Daerah. Pemkab menyatakan akan menyampaikan laporan resmi kepada publik setelah proses audit selesai.
1“Terima kasih kepada masyarakat Siak atas dukungan dan kepeduliannya. Ini semua untuk kepentingan bersama,” tutup Bupati. (Edy Martin)