Perawang. Buser Fakta Pendidikan.com
Kondisi Jalan Lintas Perawang–PT SIR menuju Pekanbaru, Riau, kian memprihatinkan. Badan jalan rusak parah dan dipenuhi lubang, terutama di bahu jalan kawasan Kampung Okura, Kecamatan Rumbai. Kerusakan ini diduga kuat dipicu oleh aktivitas truk bermuatan berlebih (Over Dimension Over Loading/ODOL) yang bebas melintas, terutama pada jam-jam sepi hingga tengah malam.
Warga setempat, Iin alias Iwan, meluapkan kekesalannya terhadap lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di jalur tersebut. Ia menilai aturan yang ada seolah hanya menjadi pajangan, tanpa keberanian aparat untuk bertindak tegas.
“Rambu jelas terpasang, truk dengan muatan di atas 7 ton dilarang melintas. Tapi kenyataannya, pelanggaran terus terjadi. Seakan tidak ada yang mengawasi,” ujar Iin, Sabtu (21/12).
Menurutnya, kondisi jalan yang rusak tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan lain, khususnya pengendara sepeda motor dan mobil pribadi yang setiap hari melintas.
“Lubang di mana-mana, bahu jalan hancur. Kalau terjadi kecelakaan, siapa yang bertanggung jawab? Kami minta aparat dan instansi terkait jangan tutup mata,” tegasnya.
Jalur Perawang–PT SIR selama ini disebut menjadi “jalan alternatif favorit” bagi truk bermuatan berlebih karena dianggap lebih menguntungkan dan minim pengawasan. Namun, keuntungan segelintir pihak tersebut dibayar mahal oleh masyarakat dengan kerusakan infrastruktur dan meningkatnya risiko kecelakaan.
Warga mendesak pemerintah daerah bersama instansi terkait, termasuk Dinas Perhubungan dan aparat penegak hukum, segera mengambil langkah nyata. Mulai dari razia rutin truk ODOL, penegakan hukum tanpa kompromi, hingga perbaikan jalan yang sudah terlanjur rusak.
Jika pembiaran ini terus berlanjut, masyarakat menilai negara telah abai melindungi keselamatan publik dan membiarkan aturan hukum dilanggar secara terang-terangan di jalan raya. (Red)



