Minggu Advent adalah waktu yang sangat spesial untuk kita semua, karena kita akan menyambut kedatangan Yesus Kristus. Berikut beberapa kata-kata indah yang bisa kamu gunakan untuk saudara-saudaramu:
"Selama kita memasuki minggu Advent, mari kita persiapkan hati dan jiwa kita untuk menyambut kedatangan Sang Juru Selamat."
"Minggu Advent adalah waktu untuk refleksi, doa, dan persiapan. Mari kita jadikan waktu ini sebagai kesempatan untuk memperdalam iman kita."
"Dengan memasuki minggu Advent, mari kita membuka hati kita untuk menerima kasih dan cinta Tuhan yang tak terbatas."
"Minggu Advent adalah waktu untuk menyalakan cahaya harapan dan cinta dalam hati kita. Mari kita berbagi kasih dan kehangatan dengan sesama."
Kamu juga bisa menggunakan kata-kata indah dalam bahasa Indonesia seperti:
- Sandyakala: saat-saat indah ketika cahaya merah menyelimuti langit senja
- Nayanika: mata yang memancar dengan indah
- Swastamita: keindahan senja
- Elegia: syair yang menceritakan dukacita
- Rahara: gadis yang sudah mencapai tahap kedewasaan
Semoga kata-kata ini bisa membantu kamu dalam menyambut minggu Advent dengan indah!
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
Dalam masa Advent ini kita kembali diingatkan akan sosok Yohanes Pembaptis—nabi yang dipilih Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Seruannya sederhana namun menggugah: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Mat. 3:2). Melalui pesan ini, kita diajak menyelami makna pertobatan yang sejati.
1. Pertobatan: Perubahan Arah Hidup (ay. 2)
Pertobatan bukan sekadar rasa menyesal atau tersentuh secara emosional. Kata metanoia berbicara tentang perubahan yang mendalam—cara berpikir, sikap hati, hingga arah hidup.
Yohanes mengingatkan bahwa hadirnya Kerajaan Allah menuntut respons nyata, bukan hanya pengakuan di bibir. Pertobatan sejati mengajak kita meninggalkan dosa dan kembali kepada kehendak Tuhan.
Adakah kebiasaan, pola pikir, atau sikap yang perlu kita balikkan kembali menuju Tuhan?
Pertobatan membuka pintu bagi pembaruan yang sesungguhnya.
2. Menyiapkan Jalan bagi Tuhan (ay. 3)
Yohanes adalah suara yang berseru di padang gurun: “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan.”
Pada masa itu, ketika seorang raja hendak datang, jalan-jalan harus diratakan lebih dulu. Demikian pula hati kita: kesombongan perlu direndahkan, kepahitan dibersihkan, dan dosa yang tersembunyi dibereskan.
Apa yang masih menjadi batu sandungan bagi Tuhan untuk bekerja di hidup kita?
Yang Tuhan rindukan bukan penampilan rohani di luar, tetapi hati yang sungguh-sungguh terbuka bagi-Nya.
3. Pertobatan yang Nyata Melalui Buah (ay. 8)
Yohanes memberi teguran keras kepada orang Farisi dan Saduki: “Hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”
Pertobatan bukan slogan rohani, tetapi perubahan konkret dalam sikap, perkataan, dan tindakan. Buah pertobatan dapat terlihat melalui:
- Kejujuran,
- Kerendahan hati,
- Kesediaan mengampuni,
- Hidup yang semakin kudus,
dan kasih yang nyata kepada sesama.
Tanpa buah itu, pertobatan hanyalah kata-kata kosong.
4. Penghakiman Tuhan adalah Kenyataan (ay. 10–12)
Yohanes juga mengingatkan tentang penghakiman Tuhan: kapak telah tersedia pada akar pohon. Tuhan mencari kehidupan yang berbuah. Yesus datang membawa kuasa Roh Kudus, tetapi Ia juga datang sebagai Hakim yang akan memisahkan gandum dari sekam.
Peringatan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk menyadarkan kita bahwa waktu terbaik untuk bertobat adalah sekarang.
Saudaraku terkasih,
Pesan Yohanes Pembaptis tetap relevan hingga hari ini:
Bertobatlah. Siapkan jalan bagi Tuhan. Hasilkan buah. Sambutlah Kristus dengan hati yang diperbarui.
Kiranya hidup kita menjadi ladang yang subur bagi pekerjaan Tuhan, sehingga ketika Ia datang, kita didapati setia dan berbuah lebat.
Tuhan Yesus memberkati. Amin. Matius 3:1–12. ***



