Batam.Buser Fakta Pendidikan.Com
Agenda sidang lanjutan perkara yang menjerat wartawan Kepri Online, Gordon Hassler Silalahi, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Selasa (23/9/2025). Namun, jalannya persidangan kali ini tak hanya menyita perhatian di dalam ruang sidang, melainkan juga memantik gelombang solidaritas di luar gedung pengadilan.
Sejak pagi, puluhan pendukung Gordon berdatangan ke lokasi. Mereka membawa spanduk, poster, dan menyuarakan seruan lantang menolak dugaan kriminalisasi terhadap kebebasan pers. Suasana pengadilan yang biasanya kaku berubah menjadi panggung perlawanan sipil.
Para pendukung menilai, perkara hukum yang menjerat Gordon bukan lagi sekadar urusan pribadi, melainkan simbol ujian bagi kebebasan pers di daerah. “Ini bukan hanya tentang Gordon, tapi tentang martabat pers dan hak masyarakat untuk mendapat informasi yang jujur,” teriak salah satu peserta aksi.
Di ruang sidang, jalannya persidangan berlangsung ketat dengan agenda pemeriksaan lanjutan. Namun, di luar gedung, denyut perlawanan semakin menguat. Publik pun menanti, apakah majelis hakim akan benar-benar berdiri di atas keadilan, atau justru membiarkan dugaan kriminalisasi jurnalis ini terus berlanjut.
Kasus Gordon Silalahi kini menjadi sorotan. Bukan semata perkara hukum, melainkan juga barometer keberanian negara dalam menjamin kemerdekaan pers sebagaimana amanat konstitusi dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. (Red)
