Magelang ,Buserfaktapendidikan.com
Dalam sebuah upacara penuh kehormatan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima penghargaan tertinggi dari Pemerintah Prancis: Grand Cross of the Legion of Honour (Grand-croix de la Légion d’honneur). Penyematan penghargaan itu langsung dilakukan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Kamis (29/5), dalam suasana yang sarat simbol persahabatan strategis antarbangsa.
Tak main-main, Grand Cross adalah tanda jasa tertinggi dari Prancis, hanya diberikan kepada individu yang dinilai telah memberi kontribusi luar biasa, tak hanya bagi negaranya sendiri, tetapi juga bagi hubungan internasional, khususnya dengan Prancis. Seorang pejabat militer Prancis terlebih dahulu menyematkan lencana kebesaran di dada kiri Prabowo, sebelum Macron sendiri mengalungkan selempang merah kehormatan — sebuah simbol pengakuan atas peran penting Prabowo dalam membangun jembatan kerja sama antara Jakarta dan Paris.
Di balik kemeriahan upacara, momen ini sarat makna politik. Sebagai Presiden yang baru dilantik, Prabowo mengirimkan pesan tegas bahwa di bawah kepemimpinannya, Indonesia siap memainkan peran lebih besar di panggung internasional. Hubungan bilateral dengan Prancis, yang dikenal sebagai salah satu kekuatan utama Uni Eropa dan NATO, bukan sekadar simbolik, tetapi mencakup kerja sama pertahanan, teknologi, keamanan, hingga pendidikan militer.
“Penganugerahan ini adalah bentuk pengakuan Prancis terhadap kepemimpinan Prabowo dan posisi strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik,” ungkap seorang analis politik internasional yang dihubungi detik35.com. “Ini bukan sekadar seremoni, tapi penegasan posisi Indonesia di era geopolitik yang semakin kompetitif.”
Usai penyematan, Prabowo mengajak Macron meninjau fasilitas pendidikan militer di Akmil, termasuk laboratorium bahasa dan ruang pelatihan. Keduanya tampak berbincang akrab, membahas langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerja sama pertahanan antarnegara. Indonesia dan Prancis memang tengah menggenjot kemitraan strategis di sektor ini, termasuk soal pembelian alutsista, pelatihan militer bersama, serta transfer teknologi.
Hubungan Indonesia–Prancis yang telah terjalin selama 75 tahun kini memasuki fase baru, dengan fokus pada isu-isu strategis global. Dalam konteks Indo-Pasifik yang semakin memanas akibat rivalitas besar, aliansi semacam ini menjadi semakin penting.
Penganugerahan Grand Cross of the Legion of Honour kepada seorang pemimpin negara di kawasan Asia Tenggara adalah hal langka, dan bagi Indonesia, ini menjadi simbol penting kebanggaan nasional. “Ini bukan hanya penghargaan untuk Prabowo sebagai individu, tetapi pengakuan internasional terhadap posisi Indonesia sebagai mitra penting dalam percaturan global,” ujar seorang diplomat senior.(Red/Adiba)
