
"FORWAN Prihatin Atas Ulah Eko Patrio, Uya Kuya, dan Nafa Urbach Yang Diduga Memicu Amarah Masyarakat."
Jakarta, buserfaktapendidikan.com
Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia menyampaikan keprihatinannya atas ulah dan ucapan beberapa selebritas yang kini menjadi anggota DPR RI, yakni Eko Patrio, Uya Kuya, dan Nafa Urbach. Pernyataan serta tindakan mereka dinilai telah memicu kemarahan masyarakat yang berujung pada aksi demonstrasi berkepanjangan hingga menelan korban jiwa.
Ketua Umum FORWAN, Sutrisno Buyil, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Sabtu (30/8/2025), menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang warga bernama Affan dalam aksi tersebut.
“Pertama-tama saya mewakili keluarga besar FORWAN Indonesia, mengucapkan ikut berbelasungkawa kepada keluarga Affan. Semoga Almarhum diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujar Buyil.
Buyil menegaskan, FORWAN sangat prihatin sekaligus menyayangkan sikap Eko Patrio, Uya Kuya, dan Nafa Urbach yang seolah menjadikan gedung DPR RI seperti panggung hiburan.
“Kami sangat prihatin atas apa yang tengah terjadi. Mereka menganggap DPR RI seperti panggung televisi dengan lelucon murahan. Ini jelas memicu kemarahan masyarakat,” ucap Buyil dengan nada kesal.
Menurutnya, menjadi anggota dewan bukan perkara mudah. Dibutuhkan kematangan berpikir, intelektual, dan integritas tinggi, bukan sekadar modal popularitas.
“Menjadi anggota dewan itu gampang, cukup bermodalkan popularitas bisa jadi. Tapi yang susah adalah menjaga intelektual dan integritas. Itu yang kami sesalkan. Mereka seolah menganggap semua hal sebagai lelucon,” tegasnya.
Buyil juga mengingatkan, para selebritas yang kini menjadi wakil rakyat harus mawas diri serta menjaga sikap dan ucapannya.
“Kalau nggak penting-penting amat, nggak usah ngomong. Apalagi asal bunyi (asbun) dan asal goblek. Itu bisa memperkeruh suasana dan memancing amarah masyarakat,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, pernyataan soal uang Rp3 juta hingga Rp50 juta yang dianggap remeh oleh sebagian anggota dewan, justru menyinggung rakyat kecil.
“Buat mereka mungkin recehan, tapi bagi masyarakat, itu jumlah besar. Apalagi di tengah harga beras dan kebutuhan pokok yang kian melambung,” ungkap Buyil berapi-api.
Karena itu, permintaan maaf dari Eko Patrio dan Uya Kuya dinilai tidak cukup untuk meredam kemarahan publik. Buyil juga berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga aksi damai tanpa merusak fasilitas umum.
“Buat teman-teman yang tengah berjuang, kami menghimbau jangan merusak fasilitas umum. Fokus pada tujuan mulia. Kalau merusak, justru akan menimbulkan masalah dan peluang korupsi baru,” pungkasnya. (Pas/Red)