Kota Agung, Buser Fakta Pendidikan.Com
Kepala Sekolah SDIT Teladan Kota Agung, Sri Gusti Ningsih, diduga sengaja menghindari awak media yang hendak melakukan konfirmasi terkait penggunaan Dana BOS tahap I tahun 2024. Berdasarkan pantauan dan kunjungan lapangan, yang dilakukan sejak beberapa waktu lalu, keberadaan kepala sekolah tersebut sulit dilacak, bahkan oleh para guru sendiri.
Saat beberapa kali awak media mendatangi sekolah, sejumlah dewan guru menyampaikan bahwa kepala sekolah sedang "dinas luar" atau memiliki acara di lokasi lain. Namun, informasi yang diberikan terkesan tidak konsisten, dan menimbulkan dugaan bahwa ada upaya menutup-nutupi keberadaan kepala sekolah.
Konfirmasi juga telah dilakukan kepada Bendahara SDIT Teladan, Zul Padli. Ketika dihubungi, ia menyatakan akan menyampaikan pesan kepada kepala sekolah dan menerima nomor WhatsApp dari awak media. Namun hingga berita ini diturunkan, tidak ada tanggapan maupun klarifikasi resmi yang diberikan. Upaya menghubungi langsung melalui sambungan telepon juga tidak membuahkan hasil, karena panggilan tidak diangkat.
Pada Kamis, 7 Agustus 2025, awak media kembali menyambangi SDIT Teladan. Salah satu staf sekolah yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa Sri Gusti Ningsih sedang berada di kantor. Namun, pernyataan ini bertentangan dengan informasi dari guru lain yang tetap menyebut bahwa sang kepala sekolah sedang bertugas di luar.
Adapun tujuan utama konfirmasi adalah untuk meminta penjelasan transparansi penggunaan Dana BOS tahun 2024, tahap I, yang tercatat sebagai berikut:
Jumlah Dana Diterima: Rp256.950.000
Jumlah Siswa Penerima: 571 siswa
Anggaran Penerimaan Peserta Didik Baru: Rp7.896.000
Pembayaran Honorarium: Rp88.452.000
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana: Rp84.600.800
Namun, hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak sekolah terkait rincian penggunaan anggaran tersebut. Ketidakterbukaan ini menjadi sorotan publik, mengingat dana BOS merupakan dana negara yang wajib dikelola secara transparan dan akuntabel.
Masyarakat dan orang tua siswa berharap agar pihak sekolah, khususnya Kepala SDIT Teladan, segera memberikan klarifikasi terbuka kepada publik demi menjaga kepercayaan serta menjunjung prinsip transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan. (Dedy Okta)
