Iklan

Malaysia dan Singapura Layangkan Protes Diplomatik, Karhutla Riau Meluas ke Rokan Hilir

Rabu, 23 Juli 2025, Juli 23, 2025 WIB Last Updated 2025-07-24T03:13:20Z





Pekanbaru,  Buser Fakta Pendidikan.Com


Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau kembali menjadi sorotan internasional. Dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura, resmi menyampaikan protes diplomatik kepada pemerintah Indonesia akibat dampak asap lintas batas yang ditimbulkan.


Menanggapi situasi tersebut, pemerintah pusat menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Karhutla di Balai Serindit, Pekanbaru, Rabu (23/7) sore. Rapat dipimpin oleh Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni dan dihadiri oleh jajaran kementerian terkait, BNPB, BMKG, pemerintah daerah, hingga perwakilan perusahaan pemegang konsesi.


> “Kita menghadapi tantangan serius. Titik panas terus bertambah dan asap menyebar luas. Pagi tadi saya telah meninjau langsung area terdampak,” ungkap Menteri Raja Juli dalam sambutannya.


Ia menyoroti perluasan kebakaran yang kini menjalar ke Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Menurutnya, kedua wilayah memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan strategi pemadaman yang disesuaikan.


Rokan Hulu yang didominasi lahan mineral berbukit menyulitkan mobilitas darat, sementara Rokan Hilir terbakar di atas hutan gambut dalam dengan kedalaman mencapai 3-5 meter, menuntut pendekatan lebih kompleks dalam upaya pemadaman.


Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol menegaskan bahwa penanganan karhutla Riau kini menjadi isu strategis nasional dan regional.


> “Dampak internasional sudah nyata. Dua negara telah menyampaikan nota keberatan secara resmi. Ini sinyal bahwa kita harus bertindak cepat dan terukur,” jelas Hanif.


Upaya pemadaman telah dilakukan melalui berbagai metode, termasuk teknologi modifikasi cuaca oleh BMKG dan water bombing dari udara. Namun, titik api masih terus bermunculan.


Hanif menambahkan, pemadaman di lahan gambut harus diimbangi dengan pengerahan pasukan darat secara maksimal.


> “Kami butuh peralatan yang lebih lengkap. Di lapangan, masih ditemukan kekurangan mesin pompa dan selang. Pagar betis juga harus diperkuat,” ujar Menteri Hanif.


Kepala BNPB dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya penguatan personel lapangan, serta peningkatan peran Masyarakat Peduli Api (MPA) di wilayah rawan. Ia juga mendorong perusahaan pemegang izin konsesi di sekitar lokasi agar aktif terlibat dalam penanggulangan.


Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan bahwa pengawasan harus menyentuh akar permasalahan hingga ke tingkat bawah.


> “Kita harus dorong patroli hingga tingkat RT. Pengawasan terhadap aktivitas di area kebun sangat krusial, termasuk edukasi bahaya membakar lahan atau membuang puntung rokok sembarangan,” tegasnya.


Bupati Siak, Afni, yang turut hadir, menyampaikan komitmen daerahnya dalam memperkuat pencegahan.


> “Pencegahan harus jadi prioritas. Kami mengusulkan pembangunan waduk sebagai sumber air untuk membantu pemadaman dan mempermudah kerja tim Karhutla,” tutupnya. (Edy Martin)

Komentar

Tampilkan

  • Malaysia dan Singapura Layangkan Protes Diplomatik, Karhutla Riau Meluas ke Rokan Hilir
  • 0

Terkini