Tanggamus, Buser Fakta Pendidikan.Com
Puluhan warga Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, resah dan kecewa setelah diduga menjadi korban penipuan agen travel umrah bernama Basmatur, yang beralamat di Jalan RE Martadinata, Teluk Betung, Kota Bandar Lampung. Meski sudah melakukan pembayaran secara lunas, hingga berita ini diturunkan, para calon jemaah belum juga diberangkatkan.
Beberapa korban mengaku hanya diberikan janji-janji manis tanpa kejelasan jadwal keberangkatan. Salah seorang korban berinisial M.S. mengungkapkan bahwa pada bulan Oktober 2024, ia bersama dua saudara dan seorang ponakannya diminta mendaftar oleh oknum agen bernama Okta.
"Bu Okta malam-malam menelepon saya, katanya ada seat tersisa empat orang. Saya diminta pinjamkan uang Rp60 juta untuk menutupi kekurangan dua jamaah lain," ujar M.S. kepada wartawan.
Karena merasa percaya dan tidak memiliki uang tunai, M.S. menggadaikan perhiasan emas miliknya. Tak lama kemudian, suami Okta, yang diketahui bernama Bima Wicaksono, bersama seorang karyawan, datang ke rumah M.S. untuk mengambil uang. Transaksi sebesar Rp34,9 juta pun ditransfer ke rekening atas nama Bima.
Namun, hingga lebih dari dua bulan berlalu, keberangkatan umrah yang dijanjikan tidak kunjung terlaksana. Bahkan, pihak Okta hanya mengembalikan uang sebesar Rp1 juta, yang disebut sebagai pembayaran bunga pegadaian.
Kasus ini menimbulkan kecurigaan bahwa Travel Umrah Basmatur tidak memiliki izin resmi atau bahkan beroperasi secara ilegal (bodong). Oleh karena itu, masyarakat Kabupaten Tanggamus mendesak agar Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah segera turun tangan menyelidiki legalitas travel tersebut.
"Kami minta Polda Lampung segera bertindak tegas. Jangan sampai lebih banyak korban berjatuhan. Ini sudah merugikan masyarakat secara moril maupun materil," tegas salah seorang warga yang turut menjadi korban.
Hingga saat ini, pihak Travel Basmatur belum memberikan tanggapan resmi. Sementara itu, para korban tengah bersiap menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian.
(Dedy Okta)
